Menyambung kerjasama artistik yang sangat mengesankan bersama Maestro Ananda Sukarlan pada awal tahun 2010 yang lalu, kini Amadeus Performing Arts dengan bangga mempersembahkan “Kompetisi Nasional TEMBANG PUITIK Ananda Sukarlan 1”.
Kompetisi vokal ini terinspirasi dari minat besar yang ditunjukkan oleh para vokalis yang terlibat dalam konser “TEMBANG PUITIK Ananda Sukarlan & friends” pada Mei 2010 yang lalu. Acara tersebut semakin membuka mata kami sebagai producer, Ananda Sukarlan selaku composer in residence, dan juga banyak pelaku seni vokal lainnya, bahwa masih banyak vokalis kita yang rindu untuk menyanyikan kembali artsong (musik sastra) ciptaan komponis-komponis Indonesia. Lagu Pujaan, Kisah Mawar di Malam Hari, Cintaku Jauh di Pulau, dan komposisi-komposisi sejenis yang dahulu seolah menjadi repertoire wajib bagi para vokalis yang mendalami musik sastra (atau dulu biasa disebut musik seriosa), semakin hari semakin jarang terdengar dan tergantikan oleh musik-musik populer yang lebih ringan dan instan. Dengan adanya kompetisi ini, diharapkan antusiasisme masyarakat seni terhadap karya musik sastra (Indonesia pada khususnya) bisa kembali menggeliat.
Kali ini Amadeus Performing Arts kembali bekerjasama dengan Maestro Ananda Sukarlan, yang dengan sangat antusias (dan berapi-api seperti biasanya ia) mengumpulkan kembali beratus-ratus lembar catatan musiknya yang berserakan di berbagai tempat (bila Anda membaca blognya http://andystarblogger.blogspot.com/, Anda akan mengerti maksud saya) untuk dijadikan repertoire-repertoire wajib dalam kompetisi ini. Beruntung sekali kami karena beliau memiliki semangat dan idealisme yang sama untuk membawa angin segar dan warna baru ke dalam ranah musik vokal di tanah air.
Berikut adalah kata-kata yang ditulis sendiri oleh beliau mengenai kompetisi ini:
The whole problem can be stated quite simply by asking,’Is there a meaning to music?’ My answer would be, ‘Yes’. And ‘Can you state in so many words what the meaning is?’ My answer to that would be, ‘No’.
Aaron Copland (Komponis Amerika, 1900 - 1990)
Saya mengagumi banyak instrumen musik yang luar biasa: biola buatan Stradivarius, piano buatan Steinway dll. Tapi buat saya, instrumen terindah di dunia ini adalah suara manusia yang “pabrik”nya adalah Tuhan. Anda bisa menemukan 2 piano yang suaranya sama, tapi anda tidak bisa menemukan 2 manusia yang bersuara sama. Setiap “instrument” adalah unik. Mungkin itu sebabnya, biarpun instrumen saya sebagai performer adalah piano, mayoritas karya musik saya adalah karya vokal atau melibatkan vokal (walaupun saya sendiri tidak bisa menyanyi!). Itu sebabnya juga ketika Amadeus Performing Arts mengutarakan inisiatifnya untuk membuat kompetisi Tembang Puitik Ananda Sukarlan, saya sangat menyambut baik idenya. Sebuah inisiatif yang berani dan akan merupakan sebuah kontribusi yang sangat besar dalam dunia musik sastra Indonesia.
Amadeus telah mengenal karya-karya saya lewat kegiatan mereka awal tahun 2010 yang lalu, menyelenggarakan konser dengan karya-karya saya dengan sangat sukses, diikuti oleh puluhan musikus yang bukan hanya dari Surabaya saja. Kali ini mereka berniat untuk membuat sesuatu yang jauh lebih ambisius dan berarti. Kompetisi ini saya harapkan akan berdampak besar dan luas untuk perkembangan musik sastra di Indonesia, karena para peserta bukan hanya dituntut menyanyikan karya-karya saya saja tapi juga karya komponis Indonesia lainnya serta musik sastra dunia. Musik sastra adalah suatu karya seni yang perlu dipelajari secara mendalam, dan ditengah serbuan badai musik-musik murahan di Indonesia yang gencar, karya-karya musik sastra semakin dianggap “berat, sulit dan tidak bisa dinikmati secara mudah”. Semoga kompetisi ini kembali mempagelarkan ke masyarakat betapa pentingnya seni untuk meningkatkan sensitivitas dan intelektualitas bangsa serta membuat hidup kita lebih indah dan berarti.
Ananda Sukarlan, Oktober 2010
Amadeus Performing Arts bersama Maestro Ananda Sukarlan mengundang para pelaku musik vokal setanah air untuk berpartisipasi dalam kompetisi ini. Mari kita sama-sama memandang acara ini bukan sebagai ajang unjuk kebolehan dan pemilihan ‘siapa yang terbaik’ belaka, namun lebih sebagai sebuah gerakan komunitas untuk membawa musik-musik berkualitas masuk lebih dalam dan lebih luas ke dalam peradaban manusia Indonesia.
(mengutip Sang Maestro)
Viva musica Indonesiana
Patrisna May Widuri
Amadeus Performing Arts
--------------------------------------------------------------------------
PENGARAH ARTISTIK:
Ananda Sukarlan
Agastya Rama Listya
Aning Katamsi
Bernadeta Astari
Patrisna May Widuri
KATEGORISASI & PERSYARATAN
PENGGOLONGAN SUARA
1. Medium - High Female
2. Medium - High Male
KATEGORI NON PROFESIONAL
Kategori Junior : Lahir pada dan setelah 01 April 1991
Kategori Senior 1 : Lahir setelah pada dan setelah 01 April 1971
Kategori Senior 2 : Lahir sebelum 01 April 1971
KATEGORI PROFESIONAL
1. Lahir pada tgl. 01 April 1991 sampai dengan 01 April 2971, DAN
2. Pernah minimum menjadi FINALIS kompetisi vokal klasik/artsong di dalam atau di mancanegara (beberapa contoh kompetisi vokal di tanah air, yaitu: Bintang Radio dan Televisi kategori Seriosa atau Pekan Seni Mahasiswa Nasional Ranting Lomba Nyanyi Tunggal Seriosa), ATAU
3. Pernah atau sedang mengenyam pendidikan formal musik di Perguruan Tinggi atau setingkat Perguruan Tinggi, ATAU
4. Memiliki sertifikat ujian vokal setara grade 8 yang diterbitkan oleh lembaga atau konsorsium pendidikan musik Internasional seperti ABRSM/AMEB/ANZCA/dll setara minimum Grade/Level 8
Catatan: Peserta diperbolehkan mengikuti lebih dari 1 kategori asalkan memenuhi semua persyaratan
REPERTOIRE
Kategori JUNIOR – Semifinal (durasi total program max. 10 menit)
1. Satu atau lebih artsong karya Ananda Sukarlan, dengan durasi 2,5-4 menit
2. Satu artsong berbahasa asing (German lieder, French chansons, Italian artsong, atau lagu-lagu berbahasa asing lainnya)
Kategori JUNIOR – Final (durasi total program max. 15 menit)
1. Satu atau lebih artsong karya Ananda Sukarlan, dengan durasi 2,5-4 menit, satu diantaranya boleh sama dengan yang dibawakan di Babak Semifinal (bila hanya menyanyikan satu lagu, tidak boleh sama dengan yang dibawakan di Babak Semifinal)
2. Satu artsong karya komponis Indonesia selain Ananda Sukarlan
3. Satu karya berbahasa asing, seperti artsong (German lieder, French chansons, Italian artsong, atau lagu-lagu berbahasa asing lainnya) ATAU aria (lagu-lagu yang diambil dari opera, cantata, dan oratorio), boleh sama dengan yang dibawakan di Babak Semifinal
Kategori SENIOR 1 & 2 – Semifinal (durasi total program max. 10 menit)
1. Satu atau lebih artsong karya Ananda Sukarlan, dengan durasi 2,5-4 menit
2. Satu artsong berbahasa asing (German lieder, French chansons, Italian artsong, atau lagu-lagu berbahasa asing lainnya)
Kategori SENIOR 1 & 2 – Final (durasi total program max. 20 menit)
1. Satu atau lebih artsong karya Ananda Sukarlan, dengan durasi 2,5-4 menit, satu diantaranya boleh sama dengan yang dibawakan di Babak Semifinal (bila hanya menyanyikan satu lagu, tidak boleh sama dengan yang dibawakan di Babak Semifinal)
2. Satu artsong karya komponis Indonesia selain Ananda Sukarlan
3. Satu artsong berbahasa asing (German lieder, French chansons, Italian artsong, atau lagu-lagu berbahasa asing lainnya), boleh sama dengan yang dibawakan di Babak Semifinal
4. Satu aria (lagu-lagu yang diambil dari opera, cantata, dan oratorio)
Kategori PROFESIONAL – Semifinal (durasi total program max. 20 menit)
1. Tiga atau lebih artsong karya Ananda Sukarlan, dengan durasi 6-8 menit. Tiga di antaranya harus berasal dari satu siklus.
2. Satu artsong karya komponis Indonesia selain Ananda Sukarlan
3. Satu artsong berbahasa asing (German lieder, French chansons, Italian artsong, atau lagu-lagu berbahasa asing lainnya)
4. Satu aria (lagu-lagu yang diambil dari opera, cantata, dan oratorio)
Kategori PROFESIONAL – Final (durasi total program max. 30 menit)
1. Tiga atau lebih artsong karya Ananda Sukarlan, dengan durasi 8-10 menit, tidak boleh sama dengan yang dibawakan di Babak Semifinal. Tiga diantaranya harus berasal dari satu siklus.
2. Dua artsong karya komponis Indonesia selain Ananda Sukarlan, tidak boleh sama dengan yang dibawakan di Babak Semifinal
3. Tiga karya berbahasa asing, terdiri dari dua artsong dengan bahasa yang berbeda (German Lieder, French Chansons, Italian art song, dan lagu-lagu berbahasa asing lainnya) dan satu aria (lagu-lagu yang diambil dari opera, cantata, dan oratorio), tidak boleh sama dengan yang dibawakan di babak semifinal.
Info Pendaftaran: This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.prise.com
- Hits: 28603